Turut berduka atas meninggalnya teman kami

 

Sebelumnya saya minta maaf, postingan saya kali ini tidak ada hubungannya dengan bisnis internet.
Saya mengucapkan rasa berduka saya yang paling dalam atas meninggalnya teman kami Awi dan istrinya karena telah dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan senjata api tipe FN, menurut pribadi saya motif pembunuhan ini adalah rasa iri atau dendam. Otak pelakunya menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh teman kami.
Semoga teman kami tenang di alam sana. Semoga pembunuh dan otak perencanaan ini semua dapat tertangkap dan dipenjara sesuai undang-undang yang berlaku.
Untuk beritanya silahkan anda baca dibawah ini.


Seorang polisi berpakaian preman tengah memeriksa sebuah mobil dengan belasan bekas tembakan senjata api yang terjadi di Jalan Akasia I Medan, Selasa (29/3) malam.

Pasangan suami istri pengusaha gudang ikan Belawan tewas di tempat ditembak sekelompok penjahat di atas mobilnya saat baru parkir di garasi rumah Jalan Akasia I No. 50 Lingkungan VII Kelurahan Durian Medan Timur, Selasa (29/3) sekitar pukul 21.30WIB.

Sedangkan babysitter korban Aini (20) mengalami luka tembak di lutut dan putra bungsu korban, Cristovin (3) yang tengah digendong  mengalami luka tembak di betis. Hanya putri sulung Patrisia (5) selamat tidak mengalami cedera.  Jenazah suami istri Kho Wie To alias Awi (34) yang juga disebut-sebut pemilik wisata Pantai Gudang Garam Sergai dan istrinya Dora Halim (30) serta para korban luka langsung dievakuasi keluarga ke Rumah Sakit Columbia Internasional.

Pembantu korban Hana (40) ketika ditemui di lokasi kejadian menuturkan, malam itu dirinya hendak menutup pintu pagar besi garasi sewaktu majikannya pulang dari belanja dan makan bersama di Cambridge mengendarai mobil Chevrolet Captiva BK 333TO warna hitam, tiba-tiba dari luar datang sekelompok pemuda berbadan tegap berpakaian gelap berusaha membuka pintu yang hendak digemboknya. Para penjahat itu langsung menodongkan pistol jenis FN ke arahnya.

Begitu melihat senjata api para tersangka, wanita asal Kupang tersebut langsung ketakutan dan lari ke lantai atas rumahnya sambil berteriak hiteris minta tolong. Sedangkan posisi para korban saat itu masih berada di dalam mobil belum sempat turun.

Penjahat yang diperkirakan berjumlah empat orang itu langsung membuka pintu besi yang belum sempat dikunci Hana.  Sambil menodongkan senjata api ke arah mobil yang dikemudikan Kho Wie To alias Awi didampingi istrinya Dora Halim bersama dua anak korban Patrisia, Cristovin dan Aini yang duduk di belakangnya, para penjahat itu mengetuk mobil sambil menyuruh turun dari mobil.

Melihat hal itu, korban diduga panik langsung menghidupkan kendaraan berusaha menabrak pelaku. Hal itu tampak dari posisi bagian depan mobil ditemukan sedikit menjorok ke luar menabrak pintu besi garasi yang setengah tertutup bengkok.

Letuskan

Saat itu juga para pembunuh tersebut meletuskan senjata apinya berulang-ulang dari depan mengarah ke supir dan sebelahnya sebanyak 15 peluru, juga menembak jendela kanan kemudi sebanyak lima peluru. Setelah itu langsung melarikan diri.

Warga sekitar begitu mendengar suara letusan mirip suara mercon dan ledakan travo listrik langsung berdatangan mengecek apa yang terjadi. Begitu mendengar suara jeritan histeris dari rumah korban para tetangga juga langsung datang menghampiri.

Saat mengetahui keluarga korban ditembak warga langsung menghubungi pihak kepolisian yang langsung turun ke lokasi melakukan pengamanan dan penyelidikan. Spontan areal lokasi yang mulanya sunyi senyap di malam yang turun hujan gerimis langsung dipadati massa.

Petugas yang dipimpin langsung Kapolresta Medan Medan Kombes Pol Tagam Sinaga didampingi Kasat Reskrim Kompol Fadillah Zulkarnaen bersama para perwira tinggi Polresta Medan langsung membantu para korban melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan pertama. Saat ditemukan, sepasang suami istri tewas dalam posisi duduk, Kho Wie To terkulai dalam posisi tangan di atas setir sedangkan istrinya Dora jatuh dipangkuan suaminya.

Saat itu juga Tim Identifikasi Polresta Medan melakukan olah TKP dan mengumpulkan puluhan butir selongsong peluru yang berhamburan depan garasi dan sekitarnya. Kepling VII Kelurahan Durian Syahminan kepada wartawan mengaku melihat tiga pria berlari keluar dari rumah korban ke arah Jalan Bambu III. Syahminan tidak melihat kendaraan yang digunakan para pelaku.

25 Butir Selongsong


Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga kepada wartawan ketika ditemui di TKP mengutarakan pihaknya menemukan 25 butir selonsong peluru jenis FN.  Ketika disinggung motif para pelaku, Kapolresta Medan mengutarakan masih dalam penyidikan.

“Kalau pelaku tertangkap baru bisa kita ketahui motif dibalik peristiwa penembakan ini,” ujarnya sembari menyebutkan para pelaku beraksi saat pembantu korban hendak menutup garasi/pintu rumah korban. Saat dievakuasi tubuh korban sudah mulai dingin.

Hal senada juga disampaikan Kasat Reskrim Kompol Fadillah Zulkarnaen kepada Analisa ketika ditemui di TKP , di mana diduga para korban telah diikuti sebelumnya hingga hendak masuk rumah.
“Sepasang suami istri yang menjadi korban dipastikan tewas di tempat,” tukas Kompol Fadillah.

 Berdasarkan pantauan Analisa di lapangan, malam itu tampak Kapolsekta Medan Timur Kompol Patar Silalahi mengamankan empat para saksi mata yakni dua pembantu korban Ana dan Yuli, Kepling Lingkungna VII Sahminan dan karyawan korban Abeng guna dimintai keterangan di Mapolsekta Medan Timur.  Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih menggelar olah TKP guna mengejar para pelaku.  


sumber : analisa medan.